1.
Gamelan adalah alat music dalam pertunjukan wayang. Dalam pertunjukan wayang
Jawa, alat music ini terdiri atas paling tidak 15 jenis instrumen yang berbeda,
kebanyakan terbuat dari perunggu dan berbagai macam perkusi. Suling, kendang,
rebab, dan gambang adalah pengiring pertunjukan yang bukan perkusi dan tidak
terbuat dari perunggu.
2. Kothak terbuat dari kayu. Biasanya,
kothak berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan wayang dan alat pertunjukan
yang lain seperti kelir, chempala, dan kepyak. Untuk dapat menyimpan sekitar
200 buah wayang, ukuran panjangnya bisa mendekati 150 cm, lebar 80 cm, dan
tinggi 60 cm (dengan tutup kothak terpasang).
3. Cemphala atau pemukul kayu biasanya
dibuat dari kayu teak. Ada dua macam cemphala, yang satu berukuran hanya
separuh dari yang lain. Yang lebih besar berukuran sekitar 20 cm dengan
diameter berukuran 5 cm. Biasanya benda ini dipegang dengan tangan kiri si
dalang. Chemphala digunakan untuk memukul kothak yang menimbulkan efek dan
isyarat yang dibutuhkan. Apabila kedua tangan si dalang sibuk memainkan
wayang, maka dia menggunakan chempala yang kecil untuk keperluan yang sama
dengan menjepitkannya pada jari kaki kanan sang dalang. Untuk itu, ia biasanya
duduk bersila, dengan kaki kanan menyilang pada paha kiri. Seperti yang
dijelaskan diatas, suara ketukan bukan hanya melahirkan efek suara, tetapi juga
berfungsi sebagai tanda dari dalang untuk para musisi yang memainkan melodi,
untuk memperlambat atau mempercepat ritme (irama), untuk memperkeras atau
mengecilkan bunyi musik, atau menghentikannya.
4. Kepyak terbuat dari logam. Biasanya
ia terbuat dari tiga kepingan perunggu dengan panjang 15 cm. dan lebar 10 cm.
didukung oleh tali kecil atau rantai yang diikat pada bagian luar kothak.
Dalang akan memukul-mukul kepyak dengan chempala yang dijepit pada
jari-jari kaki kanannya. Fungsi utama dari alat ini adalah untuk menimbulkan
efek bunyi; tetapi kadangkala ia berfungsi untuk memberikan tanda pada para
pemain gamelan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar